Sarju Wibowo dan Rutan Wanita Pondok Bambu yang Dipimpinnya
Seperti Kos, Napi Bayar Kamar hingga Listrik
Kamis, 14 Januari 2010 – 05:47 WIB
Baca Juga:
Di mata para pegawai Rutan Pondok Bambu, Sarju dikenal sebagai sosok yang tekun bekerja. Meski rumahnya bersebelahan dengan kantor, pria asal Sragen itu tak pernah berangkat ke kantor ngaret alias terlambat.
Saat tiba waktunya salat zuhur dan ashar, Sarju selalu pulang ke rumah untuk salat. Sepuluh menit kemudian, dia balik lagi ke kantor. Untuk makan siang, terkadang Sarju meminta pegawainya membeli makan pada pedagang depan rutan, lalu dibawa ke ruang kerjanya.
Pasca sidak satgas ke rutan, tak banyak pegawai mau memberikan keterangan soal pribadi Sarju. Termasuk kinerjanya selama memimpin rutan tersebut. Mereka tampaknya benar-benar shock dengan kedatangan tim bentukan Presiden SBY Minggu malam lalu (10/1) itu. Apabila, ditanya lebih jauh soal Sarju, mereka memilih bungkam. "Itu urusan atasan. Saya nggak mau ikut-ikut ah," ujar seorang pegawai perempuan.
Belum genap setahun Sarju Wibowo menjabat kepala Rutan Wanita Pondok Bambu. Namun, kemarin dia harus angkat kaki setelah Satgas Pemberantasan Mafia
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408