Sarju Wibowo dan Rutan Wanita Pondok Bambu yang Dipimpinnya
Seperti Kos, Napi Bayar Kamar hingga Listrik
Kamis, 14 Januari 2010 – 05:47 WIB
Namun, sejauh apa kedekatannya, pegawai itu tak menjawab. "Tapi saya kira, karena istrinya pegawai negeri. Pasti bapak nggak ngoyo cari sampingan," ujarnya.
Menurut dia, di sana banyak juga pegawai yang memiliki bisnis sampingan, seperti jual beli mobil bekas, toko kelontong, dan sebagainya. Pegawai itu berbisik bahwa kamar mewah itu sebenarnya sudah lama ada. Tepatnya, beberapa saat setelah Ayin dieksekusi jaksa KPK, Maret 2009.
Namun, ada beberapa pegawai di bagian lain yang berani bersumpah bahwa mereka mengetahui ada kamar istimewa itu setelah sidak satgas. "Demi Allah saya tahunya baru setelah sidak itu, Mas," ujarnya.
Selama ini dia tak pernah menggubris ruang kegiatan yang disulap bak kamar hotel itu.
Belum genap setahun Sarju Wibowo menjabat kepala Rutan Wanita Pondok Bambu. Namun, kemarin dia harus angkat kaki setelah Satgas Pemberantasan Mafia
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408