Sarkozy Serukan Tambah Sanksi Iran
Kamis, 27 Agustus 2009 – 06:08 WIB
PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Rabu (26/8) waktu setempat, menyampaikan ancaman akan mendesak penambahan tekanan atau sanksi yang lebih berat bagi Iran. Sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (27/8) dinihari WIB, dalam kesempatan pertemuan dengan para duta besar Prancis di Paris itu, ia sekaligus juga melontarkan himbauan kepada dunia internasional untuk mengambil kesepakatan dan langkah lebih tegas dalam hal pasar keuangan.
Dalam pertemuan dan arahan tahunannya terhadap para duta besar tersebut, Sarkozy mengulangi lagi apa yang sudah kerap ia sampaikan kepada berbagai pihak di dunia internasional, dalam rangka meningkatkan kerjasama pemerintahan demi mengatasi kondisi perekonomian global yang masih saja parah. Hal ini ia tekankan terutama menghadapi pertemuan negara-negara G-20 di Pittsburg, AS, bulan depan.
Baca Juga:
"Krisis saat ini seharusnya membuat kita berpikir kembali secara lebih serius dalam membentuk kerjasama global. Ini karena alasan sederhana, yakni bahwa kenyataannya ada yang namanya pasar dunia, tetapi tidak ada regulasi global (untuk itu)," katanya.
Sementara itu dalam bagian lain, Sarkozy pun mengkritik keras kepemimpinan negara Iran, serta menyatakan bahwa sanksi lebih keras musti dibicarakan jika Teheran tidak merubah posisinya terutama soal program nuklir yang mereka kembangkan. Seperti diketahui, terhadap program tersebut negara-negara Barat masih yakin kalau Iran sebenarnya bertujuan ingin mengembangkan persenjataan nuklir.
PARIS - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Rabu (26/8) waktu setempat, menyampaikan ancaman akan mendesak penambahan tekanan atau sanksi yang lebih
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer