Sartono Hutomo: SBY Bakal Catat Sejarah Demokrasi

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat, Sartono Hutomo menyambut baik rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengawal transisi kepala negara yang baru pada 20 Oktober mendatang. Menurut Sartono, apa yang dilakukan SBY dalam mempersiapkan dan penyambutan kepala negara yang baru, sebuah sejarah yang positif bagi generasi penerus dan bangsa.

Dia mengaku sebagai masyarakat dan juga kader Partai Demokrat menilai positif mengenai rencana SBY saat mengakhiri masa jabatanannya melakukan persiapan yang matang, seperti menyambut di istana.

"Karena sepengatahuan saya di kala pergantian kepala negara tidak seperti yang dilakukan Pak SBY dipersiapkan dengan baik dan matang," kata Sartono ketika dihubungi wartawan, Minggu (12/10).

Menurut Sartono, transisi pemerintahan SBY kepada Jakowi menjadi catatan sejarah untuk bangsa. Karena apa yang dilakukan SBY bagian contoh demokrasi dan cara perpolitik yang baik, santun, dan cerdas. "Kita lihat saja, begitu antusias Pak SBY mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kepala negara yang baru," katanya.

Bahkan, lanjut dia, ada penyambutan di Istana Negara setelah pelantikan di 20 Oktober di gedung parlemen. "Hingga mengeluarkan intruksi agar semua element mempersiapkan segala sesuatunya dalam menyambut Presiden yang baru," ungkap Sartono.

Dia juga memastikan bahwa seluruh rekan-rekannya di DPR khususnya Fraksi Partai Demokrat dipastikan hadir saat pelantikan Presiden yang baru nanti. "Sesuai intruksi Ketua Fraksi diwajibkan hadir, karena memang sudah tugas kami di DPR menghadiri pelantikan. Apalagi Ketua Umum kami Pak SBY meminta seluruh kadernya menjaga stabilitas politik saat pergantian Presiden mendatang," ujarnya.

Karena itu Sartono meminta semua elemen untuk membantu mensukseskan masa transisi kepala negara dari SBY ke Jokowi. "Jadikan moment pergantian Presiden mendatang jadi moment sejarah bangsa," katanya singkat.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang (SBY) mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal dan mensukseskan pergantian Presiden tanggal 20 Oktober, SBY bisa mengakhiri tugas dan dengan harapan proses ini berjalan dengan baik. "Mari kita sambut pemimpin baru yang membangun negara untuk memajukan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.