Sasar 400 Nyawa, Pelaku Teror Gereja Pakistan Bawa Bom 15 Kg
jpnn.com, PAKISTAN - Tekad pelaku bom bunuh diri di Quetta, Pakistan, sudah bulat. Meski terluka karena tembakan, dia tetap berusaha masuk ke dalam gereja yang jadi sasarannya.
Dan, persis di depan pintu masuk utama, dia meledakkan rompi bom bunuh dirinya, Minggu (17/12).
’’Tuhan berkehendak. Jika saja para teroris itu berhasil melaksanakan rencananya (dengan masuk ke gereja), lebih dari 400 nyawa dalam bahaya,’’ ujar Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan Sarfraz Bugti sebagaimana dilansir Reuters.
Sebab, pelaku teror di Bethel Memorial Methodist Church kemarin tersebut, dan seorang lainnya yang tewas tertembak di dekat gerbang, membawa masing-masing bom 15 kilogram.
Itu belum termasuk dua pelaku lainnya yang melarikan diri dan dikejar. Polisi menduga para pelaku bermaksud menjadikan jemaat gereja sebagai sandera.
Dengan bom yang meledak di depan pintu saja, delapan nyawa jemaat gereja terenggut dan 45 lainnya terluka. Daftar korban jiwa bisa bertambah karena kondisi sembilan di antara keseluruhan korban luka kini kritis.
’’Semua dokter dan staf paramedis harus berjaga dan berupaya sekuat tenaga untuk merawat korban luka.’’ Demikian bunyi pernyataan pemerintah Provinsi Balochistan sebagaimana dilansir Pakistan Today.
Adu tembak antara petugas keamanan dan pelaku serta bom itu terjadi selama 16 menit. Ketika di dalam gereja tengah berlangsung misa.
Pelaku teror di Bethel Memorial Methodist Church, dan seorang lainnya yang tewas tertembak di dekat gerbang, membawa masing-masing bom 15 kilogram
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme