Sastia Pramana Putri, si Cantik Ilmuwan Dispora, Dosen Tetap di Osaka University
Sastia memberanikan diri mendaftar dan ikut yang basic course. Tujuannya ingin mendapatkan pengalaman menjadi peneliti. Kebetulan Sastia mendapatkan pembimbing seorang profesor dari Osaka University.
BACA JUGA: Lebih Baik Honorer K2 yang Lulus Rekrutmen PPPK Tahap I Dijadikan PNS
"Dari situ saya kok senang dengan riset. Saya dulu enggak kepikiran S2 dan S3 ke situ (Osaka University). Mikirnya malah kerja di bank atau ambil S2 ekonomi atau apa. Begitu ikut program fellowship setahun, cita-cita saya berubah 180 derajat. Ternyata dunia riset sangat menyenangkan dan Jepang sangat support," kisah ibu satu putri ini.
Beruntung Sastia memiliki profesor yang baik hati. Karena senang dan tertarik dengan potensi Sastia, sang profesor pun menawarkan Sastia beasiswa full S2 dan S3 dari Jepang untuk meneliti tanpa ikatan kerja. Sastia langsung menangkap peluang tersebut dan menetap di Jepang sejak 2006 hingga sekarang.
Sastia yang ahli bioteknologi ini menceritakan, sejak lulus program doktoral di Osaka Jepang 2010, belum langsung mendapatkan pekerjaan. Untuk menjadi dosen, penuh perjuangan dan jalan berliku. Padahal Sastia sangat membutuhkan pekerjaan untuk menopang ekonomi keluarganya.
"Untungnya profesor saya ini baik banget, dia ngerti saya butuh kerjaan. Awalnya dia kayak menampung saja, pas saya tanya tugas saya apa, katanya tugas saya 'urus anakmu'. Saya terharu ini kok baik banget, makanya saya gak mau mengecewakannya. Saya dipekerjakan paruh waktu, makanya saya kerjakan paper, ngecek bahasa Inggris, macem-macemlah," tutur peraih award saintis satu-satunya perempuan di Jepang.
BACA JUGA: Ada Honorer K2 Digaji Rp3,9 Juta, Daerah Lain Rp150 Ribu
Dalam waktu satu tahun itu, Sastia ditawari profesornya mengerjakan proyek kerja sama dengan Amerika. Pekerjaannya full time dan harus sering ke Amerika selama tiga tahun. Namun, Sastia mengalami kendala karena anaknya saat itu baru satu tahun.
Sastia Pramana Putri merupakan ilmuwan diaspora yang kini menjadi dosen permanen di Osaka University.
- Penghargaan dari Para Ilmuwan Diaspora untuk Ali Ghufron Mukti
- Rugi Kalau Semua Diaspora Disuruh Pulang Kampung
- Menteri Nasir Ingin Diaspora jadi Dosen Tetap di Indonesia
- Ilmuwan Diaspora Minta Eksekusi Pemindahan Ibu Kota Harus Cermat
- 55 Ilmuwan Diaspora Pulang ke Tanah Air, Sudah 2.500 Pendaftar Ingin Berjumpa
- Diaspora Silakan Pilih jadi PNS atau PPPK, Jabatan Disesuaikan