Satanic Verses
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dalam pengembaraan spritual itu, Gatholoco berdebat dengan sejumlah ulama Islam mengenai ilmu sejati dan sangkan paraning dumadi, asal muasal penciptaan manusia dan tujuan hidupnya.
Dalam debat itu Gatholoco bisa mengalahkan para kiai dan menunjukkan keunggulan ilmu Jawa atas Islam.
Dalam pengembaraan spritual itu, Gatholoco berdebat dengan sejumlah ulama Islam mengenai ilmu sejati dan sangkan paraning dumadi, asal muasal penciptaan manusia dan tujuan hidupnya.
Dalam debat itu, Gatholoco bisa mengalahkan para kiai dan menunjukkan keunggulan ilmu Jawa atas Islam. Banyak dialog dalam serat itu yang dianggap pejoratif, merendahkan Islam.
Serat ini dianggap melecehkan Islam dan menjadi contoh karya sastra yang membuat kebencian terhadap Islam, sama dengan karya-karya sastra Eropa pada abad Rennaissance.
Darmogandul dan Gatholoco mencantumkan idiom-idiom seks yang kasar untuk menggambarkan ajaran-ajaran Islam. Kalimat Syahadat diinterpretasikan dengan lambang-lambang seksual yang cenderung jorok.
Di Eropa, pada abad ke-17 sudah muncul karya-karya yang mendiskreditkan Islam dan Nabi Muhammad.
Voltaire, pujangga Prancis, menciptakan naskah drama yang menampilkan sisi-sisi negatif Nabi Muhammad.
Percobaan pembunuhan terhadap Salman Rushdie, penulis novel Satanic Verses menjadi peringatan bahwa nyawa mereka yang dianggap menghina Islam bisa terancam.
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- Menpora Dito Apresiasi Kegiatan Majelis Tilawah Al-Quran Antarbangsa ke 15 DMDI
- Ustaz Cholil Bicara tentang Islam dan Pertambangan Berkelanjutan
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Jadi Mualaf, Richard Lee Ungkap Alasan Sempat Rahasiakan
- Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahim Akbar Ormas Islam