Sate Padang Jadi Favorit di Festival Sate di Melbourne
Kelompok kendang yang mengiringi sejumlah tarian dan pencak silat. Foto: ABC International.
Dan seperti namanya, cukup banyak yang berjualan sate di festival ini.
Ada sekitar 25 penjual makanan yang ikut meramaikan festival sate. Tentunya, tidak semua menjual sate.
Para pengunjung bisa membeli batagor, pempek, nasi padang, nasi rames, jajanan pasar, hingga aneka macam minuman tradisional, seperti cendol.
Harga makanan rata-rata dijual $8 - $10 atau sekitar Rp. 80.000 - Rp. 100.000 per porsi.
Salah satu makanan yang paling laku adalah Sate Padang yang dibuat oleh perkumpulan warga dari Nagari Sulit Air, Sumatera Barat.
Kelompok yang menamakan diri Sulit Air Sepakat, atau SAS ini mengaku telah laku menjual lebih dari 1000 tusuk sate padang.
"Alhamdulillah lebih dari 250 porsi Sate Padang terjual dan kami juga menjual banyak sekali nasi kapau," ujar Rahma Dewi Ilyas, dari kelompok SAS.
Pagelaran busana yang menampilkan beragam jenis batik khas Indonesia. Foto: ABC International.Dari sensus terkahir yang dilakukan oleh Departemen Sosial di negara bagian Victoria, jumlah warga Indonesia yang berada di negara bagian Victoria mencapai hampir 16.000 orang.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Indonesian Satay Festival digelar pada awal bulan Mei di Kota Melbourne. Masih mengambil tempat di Balaikota
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025