Sate Presiden

Oleh: Dahlan Iskan

Sate Presiden
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Ini lebih jauh tetapi harus saya jalani. Dari Trenggalek ke Surabaya pilih lewat Ponorogo.

Sudah puluhan tahun saya tidak melewati jalur itu. Kangen. Memang memutar lebih jauh tapi bisa saja lebih cepat.

Apa lagi lewat jalur yang lebih pendek perlu empat jam juga. Yakni saat berangkat dari Surabaya ke Trenggalek. Lewat Kediri-Tulungagung.

Baca Juga:

Tidak bisa tiga jam. Masih tambah setengah jam untuk makan ayam lodho di Resto Pak Yusuf –20 menit sebelum tiba di Trenggalek.

Trenggalek sebenarnya yang punya masakan lodho, tetapi Tulungagung yang punya nama. Senasib dengan Jambi: duku Palembang itu banyak yang dari Jambi.

Dua tahun lagi, untuk ke Trenggalek tinggal perlu waktu dua jam. Yakni setelah tol Surabaya-Kertosono tembus ke perbatasan antara Tulungagung-Trenggalek –lewat bandara baru: Dhoho di Kediri.

Baca Juga:

Trenggalek punya bupati yang berprestasi. Muda sekali. Ganteng sekali.

Dari PDI Perjuangan. Dapat gelar Sukarno Kecil. Namanya Mochamad Nur Arifin. Istrinya baru terpilih sebagai anggota DPR Pusat juga dari PDI-Perjuangan.

Kabar buruknya: seseorang curhat di resto itu tentang jeleknya nasib peternak sapi. Banyak peternak yang kembali jadi petani atau pergi merantau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News