Satgas Antimafia Bola Terima 240 Laporan, Ada 7 Laga Aneh
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Antimafia Bola yang baru dibentuk oleh Polri telah membuka call center untuk pengaduan dugaan kecurangan atau pengaturan skor terhadap pertandingan di Liga Indonesia.
Dari call center itu, total ada 240 laporan yang diterima. Itu semua diterima sejak 22 Desember ketika satgas dibentuk.
"Mulai dari satgas dibentuk, laporan pengaduan masyarakat yang masuk melalui hotline itu ada 240 laporan," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Senin (31/12).
Dari 240 laporan, menurut Dedi, penyidik melakukan pemilihan, mana yang layak dilanjutkan ke penyelidikan dan tidak. "Jadi ada 47 laporan yang akan di tindaklanjuti,” sambung dia.
Dedi pun memerinci, 47 laporan itu terdiri dari 27 dugaan kecurangan pengurus klub, enam kecurangan wasit, tujuh pertandingan aneh, dan tiga pemain yang aneh.
Atas adanya laporan itu, penyidik sudah memanggil Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria pada 28 Desember 2018.
Dia diperiksa sebagai saksi untuk memberikan keterangan dan data terkait sejumlah pertandingan yang dianggap janggal di beberapa lapis liga sepak bola Indonesia.
"Untuk pemain yang aneh, pemain yang seharusnya nendang dan gol tapi tidak gol, pemain yang gol bunuh diri, nah itu akan didalami," kata Dedi.
Selain laporan 7 pertandingan aneh, Satgas Antimafia Bola juga menerima 3 laporan kasus pemain yang juga dianggap aneh, serta enam dugaan kecurangan wasit.
- Jangan Coba Main Sabun di Liga 2, Erick Thohir Siap Ambil Tindakan Tegas
- Erick Thohir: Tak Ada Toleransi Bagi Pelaku Match Fixing
- Tiga Tersangka Mafia Bola Match Fixing Ditahan
- Kasus Match Fixing Terbongkar: PSS Sleman Terancam Degradasi, Persikabo 1973 Pengurangan Poin
- Sejak 2008 Aktor Intelektual Kasus Pengaturan Skor Ini Tidak Pernah Tersentuh Hukum
- Gugatan Perbasi Ditolak, Louvre Surabaya Apresiasi PN Jakarta Pusat