Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Mulai Kenali Vaksin
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro meminta masyarakat lebih memahami manfaat vaksin.
Reisa mengatakan pemerintah sendiri sudah banyak memberikan informasi terkait vaksin Covid-19.
"Vaksin ini adalah sebagai upaya pencegahan. Jadi, diberikan saat sehat. Berbeda dengan obat yang diberikan setelah sakit. Jadi, mari dukung terus. Tak kenal maka tak kebal, ini bukan sekadar jargon," kata Reisa, Jumat (27/11).
Dalam catatan sejarah imunisasi di Indonesia, dimulai dengan imunisasi cacar (1956), imunisasi BCG untuk tuberculosis (1973); imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil (1974); imunisasi difteri, pertusis, tetanus (DPT) pada bayi (1976); polio (1981); campak (1982); hepatitis B (1997); inisiasi imunisasi Haemophilus Influenza tipe B dalam bentuk vaksin pentavalen.
Untuk vaksin HPV guna mencegah kanker serviks mulai didemonstrasikan programnya di 2016 untuk remaja putri di sejumlah provinsi.
Sementara imunisasi untuk Rubella pada 2017 masuk ke dalam program imunisasi nasional.
Masyarakat diminta lebih memahami manfaat vaksin Covid-19, tetapi 3M jangan lupa.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini