Satgas Covid-19 Berharap Masyarakat yang Divaksin Capai 70 Persen Lebih
Wiku juga menilai vaksinasi dosis kedua juga menjadi faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan. Sebab, setelah pemberian dosis pertama, kekebalan akan turun dan perlu diberikan booster atau dosis kedua. Dengan begitu, kekebalan terbentuk optimal dan bertahan dalam waktu lebih panjang.
Wiku menegaskan bahwa seluruh vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat telah melewati proses yang tidak sederhana untuk memastikan kualitas dan keamanan vaksin terjamin.
Juga, proses pemantauan mutu vaksin dalam membentuk kekebalan bersifat berkelanjutan dan tidak hanya berhenti pada pengujian laboratorium atau uji netralisasi saja.
Juga diteruskan kepada pemantauan di dalam tubuh dengan skala komunitas atau masyarakat.
Soal dinamika varian yang ada, WHO sendiri telah membagi hasil mutasi Covid-19 menjadi dua jenis, yaitu varian of concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian dan varian of interest (VOI) atau varian yang diamati.
Yang perlu diwaspadai ialah VOC. Sebab, terbukti menunjukkan perubahan karakteristik yang tergolong lebih menular atau infeksius daripada virus original atau aslinya yang pertama di Wuhan China 2019.
Di Indonesia, berdasarkan hasil sequence terhadap 2.321 sampel, menemukan tiga dari empat jenis VOC, yaitu Alfa, Beta, dan Delta. Adanya varian ini berpotensi menurunkan angka efikasi vaksin yang digunakan. Sebab, vaksin yang ada saat ini, umumnya menggunakan virus original.
Wiku meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap lima jenis vaksin yang telah digunakan Indonesia diantaranya Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
Satgas Penanganan Covid-19 mengharapkan tingkat vaksinasi terhadap masyarakat bisa melebihi 70 persen dari populasi. Satgas juga menyatakan vaksin yang ada sekarang teruji dengan dinamika virus Covid-19.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan