Satgas Covid-19 Berharap Sukarelawan di Palembang Bisa Ubah Perilaku Masyarakat

Satgas Covid-19 Berharap Sukarelawan di Palembang Bisa Ubah Perilaku Masyarakat
Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 melaksanakan kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1000 Relawan Wilayah Palembang, dimulai sejak Rabu (13/10) hingga Selasa (19/10). Satgas mengharapkan peningkatan relawan itu bisa membantu Palembang dalam menekan penyebaran Covid-19.

Hadir dalam acara pembukaan, yakni Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H Herman Deru, Ketua Subbidang Pelatihan BKR Satgas Covid-19 Prasetyo Nurhadjanto, Deputi II Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumatera Selatan H Iriansyah, Kalak BPBD Kabupaten Ogan Ilir Ardha Munir, polisi, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.

Prasetyo mengatakan kegiatan dimulai dari pelatihan supervisi lokal, praktik mengajar fasilitator, serta penggalangan dan peningkatan kapasitas sukarelawan Covid-19 selama lima hari.

"Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Jadi total peserta program pelatihan relawan berjumlah seribu orang dengan 200 sukarelawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya,” jelas Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan seribu sukarelawan yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan relawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan.

Seluruh sukarelawan akan mendapatkan lima materi pelatihan, yakni pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M; gerakan 3T (tracing, treatment, testing); relawan dan kerelawanan; teknik berkomunikasi efektif; dan penggunaan instrumen monitoring relawan bersatu lawan Covid (BLC).

Prasetyo juga menginginkan para sukarelawan agar mengikuti pelatihan dengan baik. Dengan begitu materi yang dipelajari bisa ditularkan kepada keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Prasinta Dewi mengharapkan pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari kedepan benar-benar membentuk seribu sukarelawan yang akan menjadi agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan Covid-19 di Palembang.

“Untuk membasmi Covid-19 dari Tanah Air perlu berbagai macam pendekatan yang menyasar tepat pada titik akar permasalahan. Gerakan sukarelawan ini adalah bentuk kewaspadaan sekaligus kemandirian dengan menggerakan masyarakat sebagai ujung tombak. Upaya ini juga merefleksikan budaya gotong
royong, sekaligus pengejawantahan prinsip demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” tutur Prasinta Dewi.

Selain itu, kata dia, gerakan antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19, semestinya perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix.

"Seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tegas Prasinta Dewi.

Herman Deru menambahkan sukarelawan harus mampu menyampaikan dengan
baik cara memakai masker kepada masyarakat. Dia tidak ingin masyarakat tidak tahu cara memakai masker dengan benar.

"Relawan harus mengingatkan kepada masyarakat dengan cara yang tepat, yaitu secara tegas dan tetap mempertahankan sisi humanis," kata dia.

Dia juga menilai apabila sukarelawan mengikuti kegiatan itu dengan benar, maka penerapannya di lapangan menjadi tepat.

"Seluruh rangkaian ini bersifat sukarela, seperti sisi kemanusiaan yang selalu diemban olehh seluruh relawan. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi nilai ikhtiar kami semua demi menyelamatkan Indonesia," pungkas Herman Deru. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Satgas Covid-19 berharap para sukarelawan di Palembang dapat mengubah perilaku masyarakat.


Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News