Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Belajar dari Liburan Panjang Sebelumnya
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk belajar dari tiga pengalaman sebelumnya, Idulfitri, Iduladha, dan HUT Kemerdekaan RI, terkait liburan panjang.
Karena itu, Satgas Covid-19 mengharapkan masyarakat menunda untuk berlibur di luar kota pada Natal dan Tahun Baru 2021.
"Kita lihat memang setelah libur panjang, ini lumayan ada kenaikan-kenaikan. Sebelumnya, angka sebelum liburan tidak sampai tinggi," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam webinar bertajuk Covid-19 Dalam Angka: Belajar dari Pengalaman Libur Panjang pada Rabu (16/12).
Menurut dia, libur panjang sebelumnya juga jadi pemicu lonjakan kasus corona secara signifikan. Pada umumnya dampak akan mulai terlihat mulai 10-14 hari setelah liburan berakhir.
Dewi mencontohkan peningkatan kasus Covid-19 usai libur panjang akhir Oktober lalu.
Pada saat liburan memang terjadi penurunan dalam sepekan, yaitu sekitar 22 ribu. Dewi menduga penurunan itu terjadi karena angka pemeriksaan juga menurun.
Meski demikian, pada pekan ketiga pascalibur panjang akhir Oktober, tiba-tiba kasus melonjak secara signifikan hingga 5 ribu-6 ribu kasus per hari. Rata-rata kasus positif Covid-19 meningkat dari 13,8 persen, menuju 14,67 persen, hingga 17,31 persen.
"Kalau dilihat dari level nasional, dampak libur panjang terlihat pada dimulainya pekan ketiga saat libur panjang berakhir," kata Dewi. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Satgas Penanganan Covid-19 menilai libur panjang sebelumnya jadi pemicu lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Buat Penyebar Hoaks Vaksin Anak, Ada Peringatan nih dari Satgas Covid-19!
- Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Karantina 10 Hari Dinilai Sudah Tepat