Satgas Covid-19 Minta Masyarakat tak Puas dengan Raihan Vaksinasi Indonesia
![Satgas Covid-19 Minta Masyarakat tak Puas dengan Raihan Vaksinasi Indonesia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/05/10/vaksinasi-covid-19-untuk-buruh-dan-pekerja-di-gedung-kemenso-47.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tidak puas dengan raihan vaksinasi Indonesia.
Satgas Covid-19 mengharapkan seluruh lapisan masyarakat tetap disiplin dengan protokol kesehatan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah pun tengah berupaya untuk mempercepat peningkatan capaian vaksinasi, utamanya dosis kedua.
Sebab, masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi penuh akan terhindar dari dampak terburu jika tertular Covid-19.
"Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah tertinggi orang yang telah divaksinasi minimal dosis pertama, tetapi kita tetap perlu meningkatkan cakupannya terhadap target sasaran vaksinasi di Indonesia," kata Wiku melalui akun BNPB di YouTube.
Dari data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), per 24 Oktober 2021, capaian vaksinasi dosis pertama di Indonesia mencapai 54,27 persen.
Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 33,18 persen.
Pada sebaran wilayahnya, terdapat 13 Provinsi mencapai cakupan vaksinasi dosis kedua di atas 30 persen, yaitu DKI, Bali, DIY, Kep Riau, Bangka Belitung, Banten, Kaltim, Jambi, Jatim, Sulawesi Utara, Jabar dan Jateng.
Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat tidak puas dengan raihan vaksinasi Indonesia. Satgas data percepatan vaksinasi di sejumlah provinsi.
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030