Satgas Covid-19 Minta Pengembangan Vaksin Nusantara Patuhi Kaidah Ilmiah

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta pihak-pihak yang mengembangkan Vaksin Nusantara untuk memenuhi kaidah ilmiah.
Para peneliti vaksin yang digagas dr Terawan itu diharapkan dapat bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Terkait Vaksin Nusantara, kewenangan tersebut ada di BPOM selaku otoritas resmi dalam hal pengawasan obat dan makanan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat dihubungi, Rabu (14/4).
Wiku menyampaikan pemerintah memiliki prinsip menjaga keselamatan bersama. Oleh karena itu, setiap vaksin harus memiliki kepastian dari segi efektivitas, keamanan, dan kelayakan.
"Setiap vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi harus aman," ucap Wiku.
Menurut Wiku, pemerintah terus memantau setiap pengembangan vaksin yang ada di Indonesia, begitu juga Vaksin Nusantara.
"Harus mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang sudah diakui dan sesuai standar WHO," kata dia.
Saat disinggung apakah Satgas Covid-19 akan memberikan intervensi kepada pengembang Vaksin Nusantara, Wiku menyebut itu bukan kewenangan mereka.
Satgas Covid-19 meminta pihak-pihak yang mengembangkan Vaksin Nusantara untuk memenuhi kaidah ilmiah.
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat