Satgas Covid-19 Minta Pihak Gereja Lakukan Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta gereja untuk membuat satuan tugas yang mengatur soal protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah fisik.
Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan kenaikan kasus Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Menjelang Hari Raya Natal 2021, pemerintah mewajibkan pihak gereja untuk segera membentuk Satgas Covid-19 sebagai syarat melakukan ibadah secara fisik," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui akun BNPB di YouTube.
Wiku menyarankan anggota Satgas Gereja terdiri dari pengelola, asosiasi persekutuan, duta perubahan perilaku, maupun relawan yang ingin berpartisipasi.
Setelah Satgas dibentuk, segera melakukan rencana pemantauan dan evaluasi kepatuhan protokol kesehatan yang sistematis untuk menekan peluang penularan virus Covid-19.
Wiku juga meminta jemaat yang ingin beribadah secara fisik di gereja untuk tidak lengah dan terus menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam setiap berkegiatan.
Selain itu, tidak melakukan mobilitas kecuali ada keperluan darurat.
Wiku menyampaikan saat ini kasus varian baru, Omicron telah masuk ke Indonesia.
Satgas Covid-19 memberikan syarat kepada gereja apabila melaksanakan ibadah fisik. Satgas Gereja harus dibentuk dan melakukan pengawasan.
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Melebihi Target, Bandara Kualanamu Layani 468.967 Penumpang Selama Nataru
- Kompolnas Apresiasi Kerja Keras Polri Amankan Natal dan Tahun Baru
- 800 Ribu Kendaraan Masuk ke Jawa Barat Selama Libur Nataru 2025