Satgas Covid-19 Yakin Vaksinasi Booster Tidak Memiliki Dampak Berat
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meyakini vaksinasi booster Sars-Cov2 tidak memberikan dampak yang berat kepada masyarakat.
Sejauh ini, Satgas tidak menemukan adanya Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) bergejala berat terhadap peserta uji klinis.
"Sejauh ini, telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subjek penelitian," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui akun BNPB di YouTube.
Pemerintah berencana melaksanakan program vaksinasi booster dosis ketiga yang dimulai pada 12 Januari mendatang.
Pada dosis ketiga ini, nantinya terlebih dahulu diberikan kepada populasi berusia lebih dari 18 tahun.
Penerimanya berdomisili di kabupaten atau kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama kepada minimal 70 persen dan dosis kedua kepada 60 persen.
Pemerintah juga merekomendaskan vaksin booster boleh dilakukan minimal enam bulan setelah dosis kedua.
Program vaksinasi dosis ketiga ini juga sesuai target World Health Organization (WHO) pada trimester pertama 2022.
Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan hasil uji klinis mengenai vaksinasi booster Sars-Cov2. Sejauh ini, tidak memiliki dampak yang berat.
- Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan
- Satgas Covid-19 RSUD Achmad Mochtar Adukan Dugaan Korupsi kepada Presiden
- SE Protokol Kesehatan Terbaru Terbit, Lestari Moerdijat Sampaikan Hal Penting Ini
- 6,5 Juta Orang di Indonesia Sembuh dari Covid-19
- Kasus Positif Covid-19 Harian Bertambah Cukup Banyak, DKI Jakarta Tertinggi
- Kasus Positif Covid-19 di Babel Bertambah Lagi, Waspadalah