Satgas Dorong Masyarakat Polisikan Faskes yang Pasang Tarif Mahal PCR
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 memperingatkan fasilitas kesehatan (faskes) untuk memasang tarif tes PCR sesuai dengan aturan yang berlaku.
Satgas juga mengimbau masyarakat yang dirugikan dengan tarif lebih mahal dari Rp 275 ribu untuk mengadukannya ke pemerintah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat yang merasa dirugikan terkait tarif testing Covid-19 segera melapor kepada satgas daerah.
Wiku menegaskan pemerintah telah mengatur besaran maksimum sebagaimana Surat Edaran Kemenkes yang dikeluarkan sejak Oktober 2021.
"Bahwa batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR secara mandiri di wilayah Pulau Jawa dan Bali adalah Rp 275 ribu, sedangkan untuk wilayah di luar Pulau Jawa Bali adalah Rp 300 ribu," kata Wiku melalui akun BNPB di YouTube.
Wiku juga mendorong Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala terhadap pemberlakuan instruksi ini. Hal itu untuk mencegah terjadinya penyelewengan tarif.
Menurut Wiku, Dinkes setempat memiliki wewenang untuk memberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku karena melanggar hak konsumen.
Sanksi itu diatur dalam Pasal 4 huruf i UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Fasilitas kesehatan (faskes) yang berani memasang tarif tes PCR siap-siap saja. Satgas Penanganan Covid-19 sudah mengeluarkan imbauan.
- Ganjar Pranowo Ingin Semua Desa Punya Faskes dan Nakes
- Kasus Positif Cacar Monyet di Jakarta Jadi 9 Orang, 1 Karena Hubungan Seksual
- Dialog dengan Tenaga Kesehatan, Anies Janjikan Kesetaraan Faskes
- BPJS Kesehatan Meluncurkan Aplikasi i-Care JKN, Ini Keunggulannya
- Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan
- Satgas Covid-19 RSUD Achmad Mochtar Adukan Dugaan Korupsi kepada Presiden