Satgas Sebut Kebijakan Adaftif Bisa Perbaiki Penanganan Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meyakini pemerintah saat mengambil kebijakan pasti melakukannya secara cermat dan hati-hati.
Sebab, pemerintah dan masyarakat menghadapi pilihan yang sulit karena harus berupaya maksimal mencegah jatuhnya korban jiwa akibat terpapar Covid-19.
Sementara dari sisi masyarakat, selain rentan tertular virus, warga juga terancam kesulitan ekonomi karena kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
"Oleh karena itu, kebijakan yang diberlakukan harus dinamis dan adaptif menyesuaikan perkembangan Covid-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Selasa (3/8).
Seperti yang dilakukan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang kini sudah mencapai PPKM Level 4.
Dan baru diperpanjang lagi untuk periode 3-9 Agustus 2021.
Perpanjangan ini dikarenakan pada penerapan PPKM periode 26 Juli-2 Agustus 2021 menghasilkan perbaikan terhadap penanganan pandemi.
"Perbaikan ini terlihat dengan menurunnya jumlah kasus harian, penurunan bed occupancy ratio (BOR) dan meningkatnya angka kesembuhan," imbuh Wiku.
Satgas Penanganan Covid-19 meyakini pemerintah saat mengambil kebijakan pasti melakukannya secara cermat dan hati-hati. Antara kesehatan dan ekonomi harus seimbang.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN