Satpam Korban Bom Jadi Saksi Sidang Umar Patek
Selasa, 13 Maret 2012 – 05:05 WIB
JAKARTA - Sidang terdakwa kasus terorisme Umar Patek kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat kemarin (12/3). Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan empat saksi. Tiga orang dari satpam gereja yang pernah dibom Umar Patek pada 2000 dan seorang lagi polisi. Meski tidak mengungkapkan keterlibatan militan yang ditangkap di Pakistan itu, para saksi mengungkapkan pedihnya menjadi korban ledakan.
"Tiap misa digelar saya trauma. Ingat dengan ledakan," kata Wagyono, satpam di Gereja Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat. Wagyono menuturkan, pada 24 Desember 2000 itu peserta misa sudah datang sejak pukul 19.00. Ketika misa bubar pada pukul 09.00, para jemaat berjalan keluar gereja. Tiba-tiba bom meledak di pinggir jalan luar gereja. Sebuah mobil Toyota Kijang terbakar hebat.
Baca Juga:
Hal senada diungkapkan Sugiono, salah seorang satpam di gedung Tedja Buana tak jauh dari gereja. Dia mengaku sangat kaget saat melihat mobil terbakar hebat yang didahului dengan suara ledakan. "Saya tidak pernah membayangkan akan ada kejadian seperti itu. Saya berusaha memadamkannya," kata Sugiono.
Satpam Tedja Buana lainnya, Abdul Jamil, mengaku sedang dalam perjalanan ke kantor ketika ledakan terjadi. Saat hendak ganti giliran jaga itu, dia kaget mengetahui api yang semburat. Dia langsung menghubungi pihak terkait sambil melakukan pertolongan.
JAKARTA - Sidang terdakwa kasus terorisme Umar Patek kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat kemarin (12/3). Jaksa penuntut umum (JPU)
BERITA TERKAIT
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya