Satpol PP DKI Jakarta Tak Akan Sembarangan Angkut Pengemis di Bulan Ramadan, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Memasuki bulan Ramadan biasanya jumlah pengemis dan gelandangan di Jakarta terus meningkat. Biasanya para pengemis dan gelandangan dirazia oleh Satpol PP dan Dinas DKI Jakarta.
Namun, dengan adanya wabah virus Corona yang sekarang ini penindakan itu tidak lagi langsung dilakukan.
"Sementara belum bisa untuk diangkut, karena harus kordinasi dengan Dinas Sosial tidak bisa digerakan ke panti-panti sosial," ungkap Arifin Kasatpol PP DKI Jakarta saat dikonfirmasi, Jumat (24/4).
Arifin menjelaskan, para pengemis dan gelandangan kebanyakan tidak menggunakan masker ketika di jalan. Jika harus diangkut harus dilakukan pemeriksaan untuk mencegah penularan virus Covid-19.
"Yang pertama kami tidak tahu apakah kondisinya mereka aman atau tidak kan. Jangan sampai nanti dibawa yang sudah hijau jadi gak hijau, artinya sudah tidak ada kasus corona malah ada kasus corona lagi," kata Arifin.
Untuk itu, kata Arifin, pihaknya melakukan pendataan terlebih dahulu kepada para pengemis dan gelandangan berasal dari mana.
"Ya mungkin kami akan kordinasi dengan daerah tempat asal apakah kita lakukan pemulangan atau seperti apa tindakannya ini," ungkapnya.
Yang jelas, lanjutnya, mereka tidak boleh ada di jalan-jalan. Apalagi menggangu ketertiban umum di jalan.
Memasuki bulan Ramadan biasanya jumlah pengemis dan gelandangan di Jakarta terus meningkat. Biasanya para pengemis dan gelandangan dirazia oleh Satpol PP dan Dinas DKI Jakarta.
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Inilah Lokasi Penyekapan Ibu dan Anak di Babel, Pelakunya Orang Penting
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri