Satpol PP DKI Kewalahan Berantas Prostitusi di Apartemen Kalibata City
jpnn.com, JAKARTA - Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin mengaku pihaknya kesulitan memberantas bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Menurut dia, bisnis hiburan di lokasi itu menggunakan media sosial sehingga Satpol DKI kesulitan mendeteksinya.
"Itu biasanya, kasus di Kalibata City itu sistem online. Pemakainya datang ke situ, nanti dijemput sama muncikarinya. Jadi, sebenarnya lebih banyak kepada pengelola yang ada di sana," kata Arifin saat dihubungi awak media, Kamis (6/2).
Dia mengatakan, Satpol PP DKI Jakarta tidak memiliki alat untuk mendeteksi transaksi prostitusi online. Untuk saat ini, alat tersebut masih dimiliki pihak kepolisian.
"Nanti yang bisa punya alat untuk mendeteksi online itu kan Kepolisian. Biasanya yang ungkap masalah begitu, kan, polisi," ujar dia.
Lebih lanjut, kata dia, Satpol PP hanya bisa melakukan operasi seperti inspeksi mendadak ke Apartemen Kalibata City demi memberantas praktik prostitusi. Inspeksi dilakukan dengan melibatkan jajaran kepolisian.
"Kami koordinasi dulu sama Polresnya Jakarta Selatan," timpal dia.
Belum lama ini, kepolisian mengungkap praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Dari kasus itu, polisi menangkap enam pelaku.
Bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City sudah menjamur dan sulit dideteksi Satpol PP.
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
- 3 Pasangan Bukan Suami Istri Terlibat Prostitusi Online di Aceh, Begini Jadinya
- 3 Pasangan Muda Tertangkap Basah Terlibat Prostitusi Online
- Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Online di Aceh Barat, 3 Pasangan Ini Terancam Dihukum Cambuk
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- Polsek Denpasar Barat Bongkar Prostitusi Online Anak di Bawah Umur