Satpol PP Giring Puluhan Terapis

jpnn.com - SURABAYA - Satpol PP Surabaya semakin gencar mengadakan razia di rumah hiburan umum (RHU). Kemarin sore (10/11) mereka mendatangi Delta Spa and Health di Jalan Simpang Dukuh, Tegalsari. Dalam razia itu, 35 terapis dibawa ke markas satpol PP.

Razia itu berawal dari patroli rutin oleh anggota Satpol PP Surabaya. Mereka melihat sebuah reklame baru di Jalan Simpang Dukuh. Apalagi reklame tersebut menginformasikan spa yang memang izinnya sedang dipelototi ketat. Maklum, Surabaya yang baru membubarkan lokalisasi Dolly-Jarak khawatir para eks pekerja seks komersial itu merambah ke RHU baru.

Pada razia itu, tidak kurang dari 50 anggota satpol PP yang diterjunkan. Termasuk personel perempuan. Mereka langsung masuk ke bilik-bilik tempat pijat. Beberapa terapis ditemukan sedang memijat pelanggan. Yang lainnya sedang duduk-duduk manis menunggu orang untuk dipijat.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan, dari razia itu petugas membawa 35 perempuan. Sebab, mereka tidak bisa menunjukkan sertifikat khusus terapis pijat yang menjadi persyaratan utama dalam membuka praktik spa dan pijat. "Kami akan mendata mereka dengan data di dinas sosial," ujar dia. Data tentang PSK eks lokalisasi Dolly-Jarak memang dipegang dinas sosial.

Irvan menuturkan, pihaknya juga mengecek kelengkapan izin RHU tersebut. Pemiliknya ternyata bisa menunjukkan beberapa izin. Misalnya, izin mendirikan bangunan dan izin gangguan. Tapi, izin tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) yang menjadi persyaratan RHU belum ada. "Kami bikin berita acara pemeriksaan (BAP) dan akan membawanya ke dinas pariwisata," imbuh mantan camat Rungkut itu.

Selain itu, petugas satpol PP mendata reklame baru tersebut. Tetapi, belum ada tindakan khusus terhadap reklame itu. Sebab, mereka harus berkoordinasi dengan dinas pendapatan dan pengelolaan keuangan (DPPK) untuk pajak reklame serta dengan dinas cipta karya dan tata ruang (DCKTR) untuk urusan IMB reklame. (jun/ilo/mas)