Satpol PP Jabar Ungkap Tantangan Membongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor

Adapun bangunan yang tidak masuk dalam Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) jumlahnya mencapai 25 bangunan. Semuanya akan dirobohkan beberapa hari ke depan.
"Tantangannya, letak bangunan itu tidak dalam satu tempat, tersebar di kawasan ini (Hibisc). Sehingga memang tidak bisa selesai satu minggu hanya untuk pembongkaran," ujar Ade.
Ia menuturkan pembongkaran membutuhkan waktu hingga dua bulan, karena terdapat bangunan wahana yang konstruksinya baja. Sehingga, penanganannya akan berbeda dengan pembongkaran biasa.
"Contohnya wahana Bianglala. Itu kan konstruksinya baja semua, kemudian besar ukurannya. Sehingga tidak mungkin dilakukan pembongkaran tanpa teknik," tuturnya.
Nantinya, untuk bangunan yang memiliki konstruksi baja akan dibongkar oleh pihak PT Jaswita agar tidak makin merusak kondisi lahannya.
Sementara, posisi bangunan rata-rata berada dekat dengan sungai alami di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor. Ia mengungkapkan, selain pembongkaran juga akan dilaksanakan peralihan.
"Jadi setelah membongkar, kita rapikan dan materialnya kita jauhkan dari sungai ya. Contoh misalkan batu bata atau tembok, bekas tembok, kemudian besi itu supaya tidak jatuh ke sungai ya," imbuhnya.
Diketahui, perusahaan pengelola Hibisc Fantasy PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), merupakan anak perusahaan dari BUMD Provinsi Jawa Barat, PT Jaswita.
Satpol PP Jabar sampai hari ini masih melakukan pembongkaran tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak yang dibongkar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau
- Habis Sertifikat Laut, Muncul Sungai Bersertifikat di Bekasi, Dedi Mulyadi Geram
- Seusai Membongkar Hibisc Fantasy Puncak, Dedi Mulyadi Bakal Audit Seluruh BUMD Jabar
- Polemik Hibisc Fantasy Puncak yang Dibongkar Dedi Mulyadi, Jaswita Buka Suara
- Perintah Dedi Mulyadi: Bongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu