Satpol PP Pengawal Mbak Ita Bertindak Represif kepada Wartawan, AJI Mengecam!
"Saat liputan, tadi terkait acara hari itu, tetapi sejak awal mau liputan sudah ada rambu-rambu untuk dilarang meliput. Kemudian saat sesi sudah selesai, kami ingin doorstep tetap dihalang-halangi," kata M, Jumat (24/1).
Dia kecewa terkait perlakuan protokol wali kota, dan anggota Satpol PP yang bertindak represif terhadap tugas peliputan para awak media.
M menyatakan akan mengajukan pertanyaan terkait kunjungan tersebut. Bukan perihal mangkirnya Mbak Ita, dan suaminya, Alwin Basri yang merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng periode 2019-2024 oleh pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya dipepet, didorong hampir tiga orang, saya juga merasa terhimpit, sesak. Akhirnya saya meloloskan diri, padahal saya tanyanya tidak terkait KPK, saya tanya acara hari itu," ujar M.
"Responsnya Mbak Ita juga bagus, masih menjawab, tetapi oknum protokol dan Satpol PP agak represif padahal kami cuma tanya biasa," tuturnya.(mcr5/jpnn)
AJI Kota Semarang mengecam tindakan represif Satpol PP pengawal Wali Kota Semarang Mbak Ita terhadap wartawan yang liputan.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Irjen KM Ungkap Kronologis Penangkapan Buronan KPK di Singapura
- Wartawan Mengalami Tindakan Represif Saat Wawancara Wali Kota Semarang
- Eks Komisioner KPK Mengaku Pernah Bersitegang dengan Jaksa Soal Penanganan Kasus
- KPK Sebut Perubahan Kewarganegaraan Paulus Tannos Tak Pengaruhi Ekstradisi
- Buronan KPK Ini Diamankan di Singapura, Bakal Dibawa ke Indonesia