Satpol PP Tuding Polisi Lepas Tangan

Satpol PP Tuding Polisi Lepas Tangan
Satpol PP Tuding Polisi Lepas Tangan
JAKARTA - Fakta-fakta baru mulai muncul paska tragedi Priok 4 April lalu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Seribu, Hotma Sinambela menyampaikan kesaksiannya. Hotma memimpin 50 anggotanya ikut bergabung dengan 1.750 personil Satpol PP se-DKI Jakarta dalam peristiwa berdarah itu.

Hotma merasa, Satpol PP sengaja dipasang di garda terdepan proses eksekusi. Tatkala bentrokan sedang terjadi, personil dari kepolisian dan TNI malah meninggalkan lokasi. "Kita ditinggalkan di lapangan oleh rekan-rekan polisi dan TNI," ujar Hotma, dengan kalimat yang diulang-ulang sebagai penegasan, dalam diskusi bertema "Siapa Butuh Satpol PP?" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/4).

:TERKAIT Dia pun cerita kronologis pengerahan personil Satpol PP di Priok. Selasa (13/4) pagi pukul 09.30 wib digelar rapat di kantor Walikota Jakarta Utara. Lantas muncul perintah agar dikerahkan personil Satpol PP dari 5 kota dan 1 kabupaten yang ada di wilayah DKI. Diputuskan pula perlunya bantuan dari 2 SSK Brimob Polda Mero Jaya, 2 SSK dari Samapta, Garnisum, POM AL, 20 aparat Kodim, san personil kecamatan.Total ada sekitar 2000-an petugas.

Rabu pagi jam 05, masih kata Hotma, seluruh personil menggelar apel dan langsung meluncur ke lokasi, makam Mbah Priok. Sampai lokasi, warga sudah siap bentrok, banyak diantaranya membawa sajam, seperti samurai. Hotma menduga ada miskomunikasi, di mana warga beranggapan Satpol PP akan menggusur makam Mbah Priok. Padahal, kata Hotma, sasarannya hanya gapura terdepan saja.

JAKARTA - Fakta-fakta baru mulai muncul paska tragedi Priok 4 April lalu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Seribu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News