Satria Bayangkara, Pembuat Visual Effect yang Sukses di Malaysia
Terinspirasi Star Wars, "Keracunan" Avatar
Kamis, 26 Januari 2012 – 01:10 WIB
Hikayat Merong Mahawangsa berjaya di ajang Festival Filem Malaysia (FFM) 2011. Siapa sangka, salah seorang tokoh kreatif di balik film tersebut adalah pria asal Indonesia: Satria Bayangkara.
DHIMAS GINANJAR, Kuala Lumpur
DHIMAS GINANJAR, Kuala Lumpur
MINGGU, 20 November 2011, menjadi malam yang indah bagi kru film Hikayat Merong Mahawangsa. Film yang menelan anggaran RM 8 juta atau sekitar Rp 24 miliar itu berhasil menyabet tujuh penghargaan di ajang Festival Filem Malaysia Ke-24. Di antaranya, kategori seni terbaik, busana terbaik, skor musik terbaik, dan kesan visual khas terbaik.
Nah, salah seorang kru film tersebut ialah Satria Bayangkara. Ya, dia memang bukan pribumi Malaysia. Satria adalah pria kelahiran Bandung, 6 Juni 1983. Satria merupakan salah seorang di antara belasan orang Indonesia yang menggarap visual effect (VE) film Hikayat Merong Mahawangsa. "Terbayar sudah lelah itu," kata Satria, mengenang sukses yang diraih.
Satria tergabung dalam studio media dan entertainment Malaysia. Di bawah satu VE senior yang juga asal Indonesia, mereka mengerjakan sekitar seribu shoot visual atau lebih dari 25 ribu frame.
Hikayat Merong Mahawangsa berjaya di ajang Festival Filem Malaysia (FFM) 2011. Siapa sangka, salah seorang tokoh kreatif di balik film tersebut adalah
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala