Satria Bayangkara, Pembuat Visual Effect yang Sukses di Malaysia

Terinspirasi Star Wars, "Keracunan" Avatar

Satria Bayangkara, Pembuat Visual Effect yang Sukses di Malaysia
Satria Bayangkara. Foto : Dhimas Gnanjar/Jawa Pos
Selain Hikayat Merong Mahawangsa, Satria menggarap film anak-anak Malaysia berjudul Magika. Di film yang menghadirkan berbagai bentuk imajinasi itu, dia membuat karakter naga dan pohon yang bisa berbicara.

 

Berbeda dari Hikayat Merong Mahawangsa yang produksinya menghabiskan waktu hingga setahun, Magika "hanya" menyita waktu tiga bulan bagi anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut. "Kejar waktu banget. Karena saat itu sutradaranya butuh cepat selesai," ujar lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tersebut.

 

Meski dikerjakan cepat, itu tak berarti tidak memusingkan. Satria ingat betul bahwa dirinya harus membetulkan gerak naga yang terkesan janggal ketika film tersebut diuji di layar lebar. Dalam waktu singkat juga, gerak hewan mitos itu dia buat lebih nyata.

 

Hasilnya pun cukup memuaskan. Kinerja Satria dkk diganjar dengan terpilihnya Magika sebagai Film Terbaik Malaysia 2010. Meski, di satu sisi dia mengakui bahwa deadline yang mepet menjadi momok bagi pekerja visual effect. "Seperti naga di Magika yang harus diperbaiki saat uji coba. Untung, belum ada efek cacat yang lolos koreksi," imbuhnya.

 

Hikayat Merong Mahawangsa berjaya di ajang Festival Filem Malaysia (FFM) 2011. Siapa sangka, salah seorang tokoh kreatif di balik film tersebut adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News