Satu Bayi Bisa Laku Rp.45 Juta !

Satu Bayi Bisa Laku Rp.45 Juta !
Satu Bayi Bisa Laku Rp.45 Juta !
 Ina terus diinterogasi. Akhirnya dia mengaku memperoleh bayi itu dari adik iparnya di Pontianak. Ina disuruh membawa dan menyerahkan bayi tersebut kepada seseorang di Kuching, Negara Bagian Serawak, Malaysia. Ina diberi Rp 600 ribu untuk ongkos perjalanan ke Bengkayang dan perawatan bayi mungil ini. Bila berhasil menyerahkan bayi itu kepada calon "ibunya" di Kuching, Ina akan meraup ringgit. Kapolres Bengkayang AKPB Mosyan Nimitch mengatakan, Ina akan memperoleh seribu ringgit (sekitar Rp 3 juta) dari sang pembeli bayi itu sebagai upah.

Ina mengaku tak mengenal calon ibu bayi tersebut. "Saya hanya mengantarkan. Saya memang sudah ditelepon, tapi saya tidak tahu siapa dia," kata Ina dari dalam sel. Jalan yang dilalui Ina juga membuat curiga kepolisian. "Bila menggunakan jalur resmi, dia akan ditanya tentang identitas bayi tersebut. Paling tidak kartu keluarga. Karena tak membawa identitas, Ina menggunakan jalan tikus. Di sepanjang perbatasan, jalan tikus banyak dijumpai, termasuk untuk menyelundupkan barang, baik dari maupun ke Malaysia," kata Mosyan.

Berdasar penelusuran polisi, penjualan bayi memang terorganisasi dengan baik. "Ada jaringannya. Tersangka yang kami tangkap sudah mengetahui bayi ini akan diserahkan kepada siapa," kata Mosyan.

Setiap bayi yang berhasil diselundupkan dihargai 15 ribu ringgit (sekitar Rp 45 juta). Sungguh angka yang mengiurkan. Menurut Kapolres, ada beberapa kemungkinan tentang masa depan bayi-bayi yang diselundupkan tersebut. Bisa saja bayi itu dijadikan anak asuh oleh orang Malaysia yang memang tidak memiliki anak. Kemungkinan lain, bayi itu dibesarkan terlebih dahulu dan nanti organ tubuhnya dijual kepada mereka yang membutuhkan. "Bisa jadi, nanti sudah besar, organ tubuh bayi ini dipereteli dan dijual. Misalnya, mata, jantung, ginjal, dan sebagainya," kata Mosyan. Para penyelundup bayi semata-mata hanya ingin mencari uang.

Dokter yang bertugas di RSU Bengkayang, Petrus Boli, membenarkan dugaan tersebut. Menurut Boli, bisa saja terjadi penjualan organ tubuh dari bayi-bayi itu. Namun, lanjut Boli, organ tubuh bayi masih sensitif dan bila tak cocok dengan penerima, akan terjadi kegagalan. (jpnn/nw)

Penyelundupan bayi terus terjadi di perbatasan Kalbar-Kuching, Malaysia. Yang terbaru adalah yang diungkap Polres Bengkayang pada 31 Agustus lalu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News