Satu Bulan Wafatnya Jiang Zemin
Oleh Darwin Iskandar*
Jiang juga secara efektif menjaga stabilitas Kota Shanghai dengan mengandalkan dukungan solid dari seluruh anggota partai, pejabat, dan warga kota.
Pada Juni 1989, Jiang terpilih sebagai anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral PKT pada Sidang Pleno Keempat Komite Sentral ke-13 PKT. Ketika Jiang mengambil posisi kepemimpinan inti PKT dan Tentara Pembebasan Rakyat (TPR), Tiongkok sedang menghadapi tekanan eksternal dan kesulitan internal yang serius.
Pada saat itu Jiang dengan tegas menyatakan, “Demi kepentingan partai dan rakyat, saya akan mengabdikan diri sampai mati”.
Pada November 1989, Sidang Pleno Kelima dari Komite Sentral ke-13 PKT memutuskan Jiang menjabat ketua Komisi Militer Pusat PKT. Saat Tiongkok dan gerakan komunis internasional mengalami gejolak pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Jiang berhasil menstabilkan reformasi dan pembangunan Sosialisme Berkepribadiaan Tiongkok.
Selama masa kepemimpinanya, Jiang mampu mengatasi kesulitan dan risiko di bidang politik, ekonomi, dan bencana alam. Jiang berhasil menahan dampak krisis keuangan di Asia dan mengatasi bencana banjir pada 1998.
Jiang memimpin kepemimpinan kolektif pusat selama 13 tahun antara Sidang Pleno Keempat Komite Sentral ke-13 PKT hingga Kongres ke-16 PKT dengan menjunjung tinggi panji-panji Marxisme-Leninisme, pemikiran Mao Zedong, dan teori Deng Xiaoping.
Jiang berjasa dalam memformulasikan ekonomi pasar sosialis dan Pikiran Penting Tiga Butir Mewakili. Jiang berhasil mewujudkan kembalinya Hong Kong dan Makau, prinsip Satu-Tiongkok, serta dengan penuh semangat berjuang melawan pemisahan diri dan kemerdekaan Taiwan.
Pada 2004, Jiang secara sukarela mengundurkan diri dari jabatan ketua PKT dan Komisi Militer Pusat. Setelah pensiun, Jiang mendukung kebijakan Komite Sentral PKT dalam membangun Sosialisme Berkepribadian Tiongkok dan dengan tegas mendukung pembangunan PKT yang bersih dan jujur.
Pemikiran Jiang Zemin tentang Teori Tiga Mewakili menjadi penghubung antara pikiran Mao Zedong dengan Teori Deng Xiaoping.
- Halaman Belakang
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Wapres Ma'ruf Amin Tekankan Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hijau-UMKM di KTT ASEAN-RRT
- Hadiri Peringatan Berdirinya RRT, Menko Airlangga: Indonesia & Tiongkok Saling Melengkapi
- Akademisi Imbau ASEAN Harus Tegas Menghadapi Ketegangan China-Taiwan
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Kepatuhan Huawei pada Regulasi yang Berlaku di Indonesia