Satu Bulan Wafatnya Jiang Zemin
Oleh Darwin Iskandar*
Faktor dalam negeri yang menjadi pemicu lahirnya gagasan Teori Tiga Mewakili adalah perdebatan teoritis pembangunan sosialisme di antara elite PKT. Pada awal-awal kepemimpinan Jiang, faksi konservatif pada saat Kongres ke-13 PKT (Desember 1990) menilai pecahnya Peristiwa Tiananmen disebabkan RRT menempuh jalan reformasi dan keterbukaan.
Jalan itu, menurut mereka, akan menjadikan RRT sebagai negara kapitalis. Bagi Chen Yun yang menjadi representasi dari faksi konservatif, ekonomi pasar telah merusak ideologi sosialisme (Kuhn, 2010:75).
Faksi konservatif meminta kepada Jiang sebagai pemimpin RRT yang baru untuk menghentikan program reformasi dan keterbukaan. Pandangan faksi konservatif ditentang oleh Deng ketika ia pada 18 Januari sampai 21 Februari 1992 melakukan perjalanan ke wilayah selatan Tiongkok.
Deng mengecam faksi konservatif yang dianggap membahayakan proses pembangunan sosialisme di Tiongkok. Deng menganggap faksi konservatif lebih berbahaya dibandingkan faksi liberal.
Oleh karena itu, Deng meminta Jiang menurunkan posisi para petinggi PKT yang tidak mempromosikan reformasi dan keterbukaan. Deng juga memaksa Jiang untuk mendukung dan meneruskan program reformasi dan keterbukaan (Xiaoping, 1994:362-363).
Setelah Jiang mengikuti saran Deng, tugasnya selanjutnya ialah meyakinkan faksi konservatif untuk meneruskan program reformasi dan keterbukaan. Jiang menyiapkan argumentasi yang tepat untuk meyakinkan faksi konservatif.
Keruntuhan dan disintegrasi Uni Soviet serta bubarnya negara-negara sosialis di Eropa Timur dijadikan alasan oleh Jiang untuk meyakinkan faksi konservatif. Berdasarkan penelitiannya, keruntuhan dan disintegrasi Uni Soviet disebabkan pengabaian atas reformasi.
Dengan alasan itulah Jiang berhasil meyakinkan faksi konservatif (Kuhn, Op. Cit. 2010:76). Teori Tiga Mewakili pun menjadi penghubung antara Pikiran Mao Zedong dengan Teori Deng Xiaoping.
Pemikiran Jiang Zemin tentang Teori Tiga Mewakili menjadi penghubung antara pikiran Mao Zedong dengan Teori Deng Xiaoping.
- Halaman Belakang
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Wapres Ma'ruf Amin Tekankan Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hijau-UMKM di KTT ASEAN-RRT
- Hadiri Peringatan Berdirinya RRT, Menko Airlangga: Indonesia & Tiongkok Saling Melengkapi
- Akademisi Imbau ASEAN Harus Tegas Menghadapi Ketegangan China-Taiwan
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Kepatuhan Huawei pada Regulasi yang Berlaku di Indonesia