Satu Dari Enam Anak di Dunia Tinggal di Zona Konflik

Menurut organisasi amal ‘Save the Children’ (Selamatkan Anak-Anak), kebih dari 350 juta anak-anak, lebih banyak dari sebelumnya, tinggal di daerah konflik dan berisiko mengalami kematian dan kekerasan.
Key points:
• Sebuah laporan mengklaim, lebih dari 73.000 anak telah terbunuh atau mengalami disabiltas sejak tahun 2005
• Ada 357 juta anak yang tinggal di zona konflik, naik 75 persen dari sejak awal 1990an
• Anak-anak dari Timur Tengah adalah yang paling mungkin tinggal di daerah konflik
Suriah, Afghanistan dan Somalia digolongkan sebagai negara terburuk bagi kaum muda.
Dalam sebuah laporan, organisasi amal global tersebut mengatakan setidaknya 357 juta anak - atau satu dari enam anak di seluruh dunia - tinggal di zona konflik, meningkat 75 persen sejak awal 1990an.
Menurut ‘Save the Children’, peningkatan urbanisasi, konflik yang berjalan lebih lama dan kenaikan jumlah sekolah dan rumah sakit yang menjadi target penyerangan meningkatkan kondisi bahaya bagi anak-anak.
Ancaman lainnya termasuk penculikan dan kekerasan seksual.
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi
- Pemerintah dan Apple Sepakati Perjanjian, iPhone 16 Boleh Dijual di Indonesia