Satu Dekade Perpecahan PTMSI, Ling Ling Sampaikan Jeritan Atlet Tenis Meja
jpnn.com, JAKARTA - Atlet dari cabor tenis meja Ling Ling Agustin Minangmojo menyampaikan suara hati pelatih dan atlet tenis meja Indonesia yang jadi korban dualisme pengurus.
Pecah sejak 2012 sampai 2022 ini kepengurusan masih belum bisa bersatu.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Ling Ling meminta para elit tenis meja Indonesia menyelesaikan pertikaian dan dualisme yang ada selama ini.
Bagi dia, satu dekade prestasi tenis meja Indonesia terpuruk sudah cukup dan harus diakhiri.
"Kami memohon dan mengimbau kepada Anda sekalian yang merasa sebagai pimpinan di PTMSI, tidakkah Anda sekalian sadari jika pertikaian ini sudah sepuluh tahun lamanya," ucapnya, dalam sebuah rekaman video.
Ling Ling menegaskan para elit yang menunggangi PTMSI sampai saat ini tak pernah memberikan sumbangsih positif bagi tenis meja Indonesia.
Oleh karena itu, perpecahan yang tidak produktif seperti ini harus dihentikan.
"Apa yang Anda sekalian perbuat untuk tenis meja Indonesia pada tahun ini. Kami mengimbau setop perpecahan. Kasihan para atlet. Satu dekade masa prestasinya Anda sekalian hancurkan," tegasnya.
Apa kabar nasib tenis meja Indonesia? Dualisme di kepengurusan PTMSI menjadikan pelatih dan atlet korban, tak bisa main di level internasional
- 631 Peserta Bertarung Demi Piala Rektor UT 2024
- Peringkat 1 Dunia Tumbang di 32 Besar Olimpiade Paris 2024
- 1.144 Atlet Tenis Meja Ramaikan Specta Jateng Pingpong 2024
- Komunitas Tenis Meja Jakarta Gabung Gaspoll Bro Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
- Warga Tangsel Antusias Menyambut Bantuan Alat Tenis Meja dari Gardu Ganjar
- Iran Membuat Kejutan Super di Tenis Meja Asian Games 2022