Satu Detik
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - "Berapa yang akan mati?“
"Sekitar 150 orang."
Lalu Presiden Amerika Serikat itu, Donald Trump itu, berpikir. Hanya satu detik. Untuk membuat putusan itu: membatalkan serangan ke Iran.
Waktu itu, Jumat kemarin, tentara Amerika sudah siap berangkat. Persiapan sudah matang. Sudah ditentukan objek vital pertahanan Iran mana saja yang akan diserang. Dengan cara Amerika. Dari jauh.
Saat keputusan 'batal' itu diambil waktunya tinggal 10 menit.
Kalau putusan itu tidak diambil dalam 30 menit itu 150 orang meninggal. Begitulah dialog antara Trump dan jenderal-jenderalnya.
Saat serangan itu dilakukan tentu para jenderal masih di ruang operasi. Bersama presiden. Dan mereka akan langsung melihat kematian itu.
"Apakah proporsional?" tanya Trump di ruang itu.