Satu Detik
Oleh Dahlan Iskan
Yang mereka tembak jatuh hanya drone. Yang tidak berawak dan tidak dipersenjatai. Begitu kata Trump. Seperti diberitakan New York Times.
Drone yang dijatuhkan Iran memang bukan sembarang drone. Ukurannya mirip pesawat 737 Boeing. Sayapnya juga selebar itu. Beratnya 16 ton. Seberat 17 kontainer yang mengangkut terigu.
Isi drone itu peralatan mata-mata. Ada infrared, thermal imaging dan banyak lagi. Satu drone seisinya bernilai Rp 3 triliun.
Drone itu dibuat oleh perusahaan swasta Northrop Grumman. Pabriknya di Virginia. Yang omsetnya Rp 500 triliun. Labanya pada 2018 sebesar Rp 50 triliun.
Itu perusahaan raksasa. Terbesar ke-118 di Amerika Serikat.
Kemampuan terbangnya bisa 36 jam terus-menerus. Dengan jarak tempuh 12.000 km. Sudah tidak ada bedanya dengan Boeing 737 --beberapa hal malah melebihi.
Dari gambaran di ruang operasi itu Trump terlihat sosok yang 'in command'. Ia bisa tampil sebagai panglima tertinggi. Punya prinsip. Apa pun itu.
Punya otoritas yang kuat dan ia menggunakan otoritas itu. Punya bekal kemandiriannya yang otoritatif, tidak mudah dipengaruhi jenderal-jenderalnya. Atau penasihat politiknya. Dengan risiko lingkaran terdekatnya kecewa.
Di sekitar Trump memang ada pecandu perang. Ada yang spesialis ingin perang dengan Iran.