Satu Hari dalam Kehidupan Peternak Sapi di Australia

Bila Markus bekerja di peternakan seharian, maka Maree adalah seorang ibu rumah tangga yang mengurus rumah, mengantar-jemput anaknya Luke (10) ke sekolah yang jaraknya sekitar belasan kilometer, hingga memasak makanan hari itu.
"Di peternakan saya kini, ada 1.800 ekor sapi indukan," tutur Markus.
Menurut Markus, mayoritas sapi indukannya berdarah campuran Boran-Brahman. Boran adalah jenis sapi keturunan Afrika yang terkenal subur dan lebih cepat dewasa. Jenis sapi Boran ini memiliki banyak kesamaan dengan jenis sapi Brahman, sapi yang diekspor ke Indonesia.
Sapi di peternakan milik Markus Rathsmann di pinggiran kota Darwin.
Setelah melahirkan anak sapi pertama, induk sapi biasanya sangat sulit untuk memiliki anak kedua. Sapi yang hamil dibiarkan merumput di padang savana, mencari makan dengan bebas.
Namun karena saat itu rumput-rumput mengering, Markus harus menyediakan ekstra protein untuk dimakan sapi-sapi yang subur berupa cotton seeds, biji-bijian lain, garam, potassium dan lain-lain. Dan upaya menyediakan protein itu merupakan biaya tersendiri yang bisa mencapai AUS$ 100 per ekor per tahun.
"Yang paling penting kami menyediakan protein lebih banyak dari campuran biji kapas, fosfor, potassium, garam. Ini musim kering dan tantangannya adalah menjaga tubuh mereka tetap bagus," jelas dia.
Kehidupan peternak sapi di Australia tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Mengelola peternakan sapi memiliki tantangannya sendiri, mulai dari
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'