Satu Hari dalam Kehidupan Peternak Sapi di Australia
Selain mengembangbiakkan 1.800 sapi indukan, Markus juga membeli sekitar 2.000 sapi jantan muda dan betina untuk digemukkan dan dijual kembali.
"Kami menggemukkannya selama 3 bulan agar bobotnya bertambah hingga 60 kg," tutur Markus.
"Saya biasanya menggembalakan ternak (mustering) untuk digemukkan ke rawa-rawa berumput hijau selama 3 bulan," tutur Markus.
Proses mustering itu, imbuh Markus, biasa dilakukan pada bulan Mei. Sapi-sapi akan digemukkan selama 3 bulan hingga Juli. Sapi yang di-mustering untuk digemukkan itu adalah sapi yang telah disteril dan 2.000 sapi muda yang khusus dibeli Markus untuk dijual kembali.
Kadang memakai kuda, anjing, motor ATV hingga helikopter. Hal ini tentunya belum pernah ditemukan di Indonesia. "Biasanya memakai 2 sampai 3 helikopter," tutur Markus.
"Satu helikopter per jam biayanya AUS$ 350 (sekitar Rp3,5 juta)," ungkapnya.
Menurut Markus, naik-turunnya hubungan Canberra-Jakarta dalam masalah ekspor-impor sapi memang sedikit banyak mempengaruhi bisnis ternaknya.
Seperti tahun 2011 lalu, kala Australia menutup keran ekspor sapi ke Indonesia karena isu perlakukan sapi potong di rumah potong hewan yang dinilai tidak mengindahkan animal welfare atau kesejahteraan hewan.
Kehidupan peternak sapi di Australia tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Mengelola peternakan sapi memiliki tantangannya sendiri, mulai dari
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi