Satu Jualan Jilbab Semua Jualan Jilbab: Milenial Perlu Inovasi
Hampir separuh dari generasi milenial, dalam sebuah studi terbaru, yakin teknologi baru akan memperbesar lapangan kerja mereka. Sementara itu, kecakapan teknologi ternyata dianggap belum cukup untuk memperbesar lapangan kerja, utamanya di Indonesia. Milenial di negara ini dituntut untuk berpikir unik demi mewujudkan ambisi tersebut.
Milenial Indonesia lebih dipandang senang mengikuti tren dan banyak fokus pada lahan domestik.
Padahal, generasi ini adalah kunci dari kesuksesan Indonesia dalam memanfaakan bonus demografi yang akan terjadi dalam 6 tahun mendatang.
CEO General Electric Indonesia, Handry Satriago, mengatakan milenial harus mampu bertanya dan berani mencari keunikan.
"Satu hal yang saya rasakan sebagai kekhawatiran, sejauh ini, adalah mereka sangat senang ikut-ikutan. So one people doing this, semuanya ikut-ikutan.
"Dan tidak mencari keunikan dan levelnya adalah dalam negeri, domestik."
"Nah kita butuh naik kelas untuk itu, kita butuh untuk how can we compete in the global world?," ujarnya kepada ABC di sela-sela Forum Pembangunan Indonesia (IDF) di Jakarta, awal pekan ini.
Ketika milenial bertanya, sebut Handry, mereka akan punya kemampuan lebih.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat