Satu Jualan Jilbab Semua Jualan Jilbab: Milenial Perlu Inovasi
"Dan menurut saya itu sejalan dengan kebutuhan Indonesia ke depan di mana kita harus lebih mengedepankan idea-based economy bukan cuma sekedar komoditi atau sumber daya alam dan sebagainya," kata Ricky Joseph Pesik - Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ketika ditemui di ABC di forum yang sama (22/7/2019).
Di bawah generasi milenial, tutur Ricky, ada perubahan paradigma dari model bisnis lama ke model bisnis baru.
“Misalnya kaya di kuliner, saya kasih contoh, modelnya kan berubah di bawah milenial ini, di mana mereja bahkan sudah seperti start up kan gayanya.”
"Kita lihat kopi kenangan, fore, upnormal, kopi tuku, akan muncul hal-hal baru seperti inilah."
Teknologi perbesar lapangan kerja
Dalam Survei Milenial Global 2019 yang dilakukan perusahaan akuntan publik, Deloitte, sebanyak 49 persen milenial disebut yakin bahwa teknologi baru akan memperbanyak lapangan kerja mereka. Sementara hanya 15 persen milenial yang khawatir teknologi baru akan mengganti keseluruhan atau sebagian pekerjaan mereka.
Survei Deloitte ini dilakukan terhadap 13.416 milenial di 42 negara di dunia dan terhadap 3009 Gen Z dari 10 negara.
Temuan menarik lain dari studi ini juga mengungkap, hanya sekitar satu dari lima responden percaya bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mewujudkan Industri 4.0.
Sementara 70 persen mengatakan mereka mungkin hanya memiliki sedikit keterampilan yang diperlukan dan perlu mengembangkan kemampuan mereka sendiri. untuk meningkatkan nilai mereka.
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'