Satu Keluarga Positif COVID-19 Menolak Bantuan Pemkot Surabaya, Terungkap Alasannya
Selain itu, peran ibu sangat penting membuat semua anggota keluarga optimistis dan akhirnya selamat sembuh atas izin-Nya.
"Kisah itu inspiratif bisa memperkuat imun warga yang mengikuti kisahnya agar tidak menyepelekan COVID-19 namun juga tidak takut berlebihan," katanya.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita sebelum mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus pada anak-anak yang terpapar COVID-19.
Febria menjelaskan untuk anak yang terpapar COVID-19 akan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Mereka akan diarahkan ke ruang anak dan mendapat penanganan khusus dari dokter spesialis anak.
Menurutnya, sebagian anak-anak tersebut tertular karena orang tuanya maupun anggota keluarga lainnya.
"Mereka bisa tertular dari orang tua atau pun keluarganya," katanya.
Ia menyebut ada sekitar 127 anak di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.
Satu keluarga di Surabaya terdiri suami istri dan tiga dari empat anaknya, positif COVID-19 tetapi menolak bantuan Pemkot Surabaya.
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju