Satu Lagi, Anggota DPR Dapil Sultra Terseret
Minggu, 18 Desember 2011 – 03:20 WIB
JAKARTA - Peneliti Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan mengatakan peluang anggota DPR terlibat dalam mafia anggaran terbuka lebar. Pasalnya, ada dana Rp 7,7 triliun tahun 2011 yang disiapkan bagi daerah. Di sisi lain, DPR punya kewenangan untuk menentukan nama-nama daerah yang berhak mendapatkan dana yang dialokasikan dalam APBN tersebut. AR disebutkan pula telah mengambil uang kontraktor Rp Rp 2,7 miliar. Uang itu diserahkan kontraktor dengan jaminan akan diberikan proyek PPIDT di Sultra. Namun, proyek itu ternyata gagal. Hingga akhirnya, pengusaha konstruksi mendatangi AR meminta uangnya dikembalikan.
"Modus inilah yang melibatkan anggota DPR dalam mafia anggaran. Sebelum menetapkan daerah yang mendapatkan dana, anggota DPR yang biasa dimediasi oleh cukung atau langsung ke kontraktor sudah meminta uang di awal. Justeru ada kontraktor yang terlibat dalam perencanaan proyek seperti kasus Wisma Atlet," kata Abdullah Dahlan kepada JPNN di Jakarta, Sabtu (15/12).
Baca Juga:
Pernyataan Abdullah ini terkait dengan terungkapnya kasus mafia anggaran yang diduga melibatkan AR, anggota DPR asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dimuat salah satu harian ibu kota, terbitan Kamis (15/12) kemarin. AR diberitakan ditagih oleh para kontraktor yang juga berasal dari Sultra.
Baca Juga:
JAKARTA - Peneliti Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan mengatakan peluang anggota DPR terlibat dalam mafia anggaran
BERITA TERKAIT
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Srikandi Demokrat Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Selesai Diperiksa KPK, Donny Tri Istiqomah Mengaku Dicecar 18 Pertanyaan
- KPK Periksa Donny Tri Istiqomah di Kasus Harun Masiku
- KSAD Sebut TNI AD Sudah Berperan di Program MBG & Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Soroti Isu Ketahanan Pangan di Rapim TNI AD 2025, KSAD Jelaskan soal Pengelolaan Lahan Tidur