Satu Lagi Perusahaan di Batam Tutup, Ribuan Buruh Bakal Kena PHK
"BP akan berkonsolidasi dengan stakeholders terkait baik di daerah maupun pusat dalam kaitannya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pelaku industri di Batam," paparnya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan tutupnya Unisem karena pendapatan yang mereka hasilkan tidak mampu lagi menutupi biaya operasional yang dikeluarkan.
BACA JUGA: Agustus Puncak Kemarau, Ini Daftar Daerah Terlama Tanpa Hujan
"Hal ini bisa terjadi karena kalah bersaingnya produknya di pasaran. Bisa juga karena biaya operasional yang terus meningkat tiap tahunnya," ucapnya.
Kondisi pasar global memang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan akibat sejumlah momen, seperti momen perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang memengaruhi penjualan perusahaan dari negara lain.
Selain perang dagang, biaya operasional memang dipastikan terus meningkat karena terus naiknya upah minimum secara signifikan tiap tahunnya.
"Namun kenaikan upah tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Akibatnya, beban perusahaan semakin berat, termasuk Unisem yang padat karya dengan 1500-an pekerja," jelasnya.
Disamping itu, kondisi pelabuhan Batuampar dinilai tidak efisien untuk pergerakan barang. Banyak peralatan bongkar muat yang harusnya diganti tetapi ternyata masih dipakai.
Sektor industri Batam mengalami perubahan yang membuat ribuan pekerja harus terancam pemutusan hubungan kerja alias PHK.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok