Satu Lagi Politisi Australia Mundur Karena Kewarganegaraan Ganda

"Saya langsung mau muntah, saya pikir 'Saya dapat masalah'. Lalu saya menelepon ayah, 'tolong, apa yang terjadi'. Dan semuanya terungkap dalam waktu sekitar dua atau tiga hari," katanya.
"Pada hari Kamis pekan lalu saya meneleponnya dan bilang, 'Ayah, saya sudah habis, bukan?'. Dia jawab, 'Saya pikir kita sudah habis'," tuturnya.
"Saya tak tahu siapa yang merasa lebih buruk - saya atau ayahku. Saya pikir kami berdua hancur sehingga kita tidak sempat berbagi kecintaan kami pada bagpipes pagi ini," katanya memberi perumpamaan mengenai alat musik asal Skotlandia.
Ditanya pendapatnya mengenai aturan konstitusi yang melarang warga Australia memiliki kewarganegaraan ganda jika ingin menjadi anggota parlemen, Senator Lambie mengatakan:
"Bukan saya yang menulis aturan itu tapi saya mendukungnya. Saya menghormatinya. Intinya, seharusnya saya lebih teliti dan memeriksa masalah kewarganegaraan itu," katanya.
"Kita bahkan tidak mempertanyakannya. Kita tahu ayah kita datang kemari saat masih muda, menghabiskan seluruh hidupnya di sini, menjadi warga negara ini, dan kemudian kita tahu bahwa kakek kita telah mengabdi sebagai tentara saat dia berada di sini. Kita hanya ... bahkan tidak terasa," tuturnya.
Senator Lambie telah meminta kantor Home Office Inggris untuk mengklarifikasi statusnya kemarin dan mengatakan hasilnya telah keluar pagi ini.
Dia mengatakan ingin menyampaikannya kepada warga Tasmania sebelum dia menjelaskannya kepada rekan senator lainnya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia