Satu Permintaan Polisi kepada Pendukung Ketum PA 212
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Polres Surakarta bakal memeriksa Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma’arif di Polda Jawa Tengah pada Senin (18/2) mendatang. Pemeriksaan ini berkaitan dengan penetapan tersangka terhadap Slamet.
Atas adanya pemeriksan itu, polisi berharap simpatisan Slamet tak perlu menggelar aksi turun ke jalan. Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Syahar Diantono mengatakan, masyarakat harus percaya kepada polisi yang akan bertindak profesional.
"Jadi, tidak perlu yang namanya membawa pendukung atau massa. Jangan sampai menimbulkan pemicu gangguan kamtibmas," ujar Syahar di Mabes Polri, Rabu (13/2).
Sementara itu, untuk materi pemeriksaan terhadap Slamet nanti akan berkaitan dengan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukannya.
Syahar juga mengatakan, proses hukum yang saat ini dijalani oleh Slamet sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Tidak sekonyong-konyong penyidik menetapkan tersangka, tidak, dan semua bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," sebut Syahar.
Diketahui bahwa pemeriksaan terhadap Slamet mulanya dijadwalkan pada Rabu (13/2) hari ini. Namun, Slamet meminta penjadwalan ulang. Pemeriksaan pun akhirnya dijadwalkan pada Senin (18/2) mendatang
Slamet Maarif sebelumnya dijadikan tersangka atas dugaan kasus pelanggaran kampanye seiring aksi dan orasinya di acara Tablig Akbar Alumni 212 se-Solo Raya pada Minggu (13/1).
Penyidik Polres Surakarta bakal memeriksa Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma’arif. Terkait hal itu, pihak kepolisian memohon kepada para pendukung Slamet
- Keluarga Ungkap Sosok Bripda Faras yang Tewas Saat Tangkap Bandar Narkoba di Lahat
- Ada Sindikat Penjual Bayi Promosi di TikTok, Sahroni Minta Polri Tingkatkan Patroli Digital!
- Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Bandung, Polisi Amankan 7 Orang
- Ombudsman Berikan Predikat A Hijau untuk Polres Banyuasin
- 2 Pelaku Pengeboran Minyak Ilegal di Mura Ditangkap Polisi, Terancam Hukuman Berat
- ASN di Bandung yang Diduga Korban KDRT Istri Cabut Laporan, Polisi Ungkap Alasannya