Satu Sekuel Peristiwa 3 Juli 1946
Atas restu Mayor Jenderal Sudarsono, Panglima Divisi III (Yogyakarta), Mayor Abdul Kadir Yusuf dan pasukannya beraksi.
Berhasil menjalin kerjasama dengan Polisi Militer yang berjaga, Yusuf dan pasukannya masuk ke Javaasche Bank.
Malam sedang berada di puncak gelapnya. Dalam pendaran lampu-lampu rumah yang tak begitu terang, Sutan Sjahrir dan kawan-kawan digiring ke mobil-mobil yang sedari tadi sudah menunggu.
Tancap gas. Iring-iringan kendaraan dalam temaram lampu kota melaju ke Paras, Boyolali. Ke "sebuah rumah peristirahatan," tulis A.H Nasution dalam Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 3: Diplomasi Sambil Bertempur.
Dalam buku Memenuhi Panggilan Tugas: Kenangan Masa Muda yang ditulisnya, Abdul Haris Nasution menceritakan...
"…terjadi ketegangan dan sengketa terbuka antara Kabinet dan Persatuan Perjuangan, serta dengan tentara secara tertutup, berpuncak pada penculikan Sjahrir dan Peristiwa 3 Juli 1946 yang kemudian diadili sebagai usaha kup yang gagal."
Persatuan Perjuangan (PP) pimpinan Tan Malaka.
Adam Malik, pimpinan Kantor Berita Antara yang sejak awal Januari 1946 bergabung dengan Tan Malaka, "beserta 13 orang lain ditangkap karena terlibat dalam putsch terhadap Pemerintah RI (Peristiwa 3 Juli 1946)," tulis Rosihan Anwar dalam buku Sejarah Kecil "Petite Historie" Indonesia, Volume 3.
RUPANYA hari ini tanggal 3 Juli. Tahun 2017. Sekian tahun lalu, di tanggal 3 Juli ini ada cerita. Tentang kudeta 1946--kudeta pertama dalam sejarah
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah