Satu Sel Penjara Butuh Rp67 Juta

Daya Tampung Lapas/Rutan Lampaui Kapasitas

Satu Sel Penjara Butuh Rp67 Juta
Satu Sel Penjara Butuh Rp67 Juta
JAKARTA--Daya tampung lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di hampir seluruh Indonesia sudah melampaui kapasitas. Ini menjadi salah satu perhatian serius Kementrian Hukum dan HAM sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Menteri Hukum dan HAM, Andi Matalatta, tahun ini kapasitas lapas,rutan, dan cabang rutan melebihi kapasitas hingga 60 persen.

Pada akhir 2009 ini penghuni lapas dan rutan diperkirakan  mencapai 140 ribu orang dari kemampuan yang ada 90 ribu orang. Hal itu akan berdampak pada kurang optimalnya pelayanan, bimbingan dan pembinaaan warga binaan pemasyarakatan karena terbatasnya sarana dan prasarana yang ada, di samping itu juga berdampak pada kerawanan, keamanan dan ketertiban.

"Sementara itu kita tidak mungkin bangun lapas atau rutan terus-menerus," terang Andi Matalatta, usai memberikan Remisi di Lapas Narkotika Jakarta, Senin (17/8). Ia mengatakan, kemampuan pemerintah untuk memenuhi fasilitas pemasyarakatan setiap tahunnya hanya 2 persen. Sementara, tingkat pertumbuhan penghuni Lapas/Rutan sebesar 4 persen per tahun. Sedangkan untuk  membangun fasilitas fisik penjara memerlukan biaya yang besar.

"Untuk penjara satu orang saja memerlukan Rp 67 juta. Itu fisiknya saja. Jika dikalikan berapa yang over capacity sudah berapa? Belum sumber daya manusianya dan lain-lain," katanya. Sebagai solusi, lanjut Andy, pihaknya akan memanfaatkan anggaran yang ada untuk fokus terhadap pembinaan warga binaan pemasyarakatan. Maksudnya, agar para warga binaan atau narapidana/tahanan berbuat baik dan mendapat remisi yang cukup banyak. Termasuk pembinaan kreatifitas dan keterampilan di dalam penjara.

JAKARTA--Daya tampung lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di hampir seluruh Indonesia sudah melampaui kapasitas. Ini menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News