Satu Terduga Teroris Batam Ternyata Tak Terkait ISIS
jpnn.com - JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror membebaskan satu dari enam terduga teroris yang ditangkap di Batam beberapa waktu lalu. Terduga teroris yang dilepas itu adalah Muhammad Tegar Sucianto (19).
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, Tegar tidak terlibat dalam jaringan teroris Katibah Gigih Rahmat (KGR) yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Karenanya polisi mengembalikan Tegar ke keluarganya.
"Khusus untuk Batam kami mendapatkan informasi terakhir yakni Muhammad Tegar itu dikembalikan kepada pihak keluarga. Jadi sudah dilaksanakan dikarenakan tidak terkait langsung dengan aktivitas dari kelompok Gigih Rahmat ini," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/8).
Dengan dilepasnya Tegar, maka Densus 88 masih menahan lima terduga teroris. Yakni Gigih Rahmat Dewa (31), TS (35), ES (35), T (21), dan HGY (20).
"Sementara dari proses penyidikan terutama dalam proses penelusuran terhadap berbagai barang ataupun persiapan-persiapan yang mereka lakukan selama di Batam. Kami masih terus melakukan upaya penggeledahan tempat-tempat persembunyian yang mereka jadikan safe house selama di Batam," jelas Boy.
Lebih lanjut Boy mengatakan, Densus 88 sudah mengantongi beberapa alat bukti tentang keterlibatan kelima terduga teroris itu. "Salah satunya adalah dokumen, komputer, dokumen elektronik dengan rencana fisik (serangan teror, red), bahan material (pembuatan bom, red), dan akun Facebook yang digunakan berkomunikasi," tuturnya.(mg4/jpnn)
JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror membebaskan satu dari enam terduga teroris yang ditangkap di Batam beberapa waktu lalu. Terduga teroris yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad