Satu Tim Diperkuat Pemain dari Belasan Negara
Jumat, 30 Januari 2009 – 04:58 WIB
''Ortu murid kebanyakan tidak tinggal di Indonesia. Jadi, komunikasinya agak sulit. Tapi, untuk DBL ini, kami sudah mengirim surat izin kepada mereka. Kami jelaskan bahwa DBL adalah kesempatan emas untuk belajar banyak. Tak hanya basket, tapi juga kedisiplinan dan sosialisasi putra putri mereka. Dan, semua ortu sepakat mendukung,'' terang Samaun.
Baca Juga:
Izin beres, pelatih mulai melakukan seleksi untuk menyusun tim. Saat menyusun tim pun terbentur kesulitan lain, yaitu sumber daya murid sedikit. Hal itu terjadi karena yang memenuhi syarat ikut DBL hanya grade 10 dan 11 (setingkat kelas 1 dan 2 SMA). Awalnya ada 17 pemain putra, sayangnya yang lima tidak bisa ikut karena aturan umur dan kelas. Akhirnya, terpilihlah 12 pemain putra dan 10 pemain putri.
Samaun mengungkapkan, sekolah tidak memberikan target karena yang terpenting adalah pembinaan. ''Ikut DBL ini kesempatan emas untuk menambah pengalaman berkompetisi, belajar disiplin, dan bersosialisasi dengan luar sekolah. Satu lagi, DBL even profesional. Jadi, kita juga bisa belajar kepanitiaan yang profesional,'' tegasnya.
Setelah terpilih, sesi latihan pun dimulai. Sang pelatih, Asep Ahmad Fauzi, yang telah melatih tim tersebut selama lima tahun punya banyak pengalaman menarik dalam melatih tim dengan budaya heterogen itu.
BANDUNG - Kompetisi Honda DetEksi Basketball League (DBL) Radar Bandung 2009 memang akan berlangsung pada 6-21 Februari mendatang. Tapi, antusiasme
BERITA TERKAIT
- Pelatih Persib Mengeluhkan Rumput Stadion GBLA, Hodak: Apa yang Mereka Perbaiki?
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Apa Target Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?
- PSBS Biak Luar Biasa, Lihat Klasemen Liga 1
- Manchester City Dihajar Tottenham 4 Gol Tanpa Balas
- Celta Vigo vs Barcelona Berakhir Imbang, Barca Gagal Kembali ke Jalur Kemenangan