Satya Wacana Pecah Telur Atas Bimasakti
Jumat, 22 Februari 2013 – 19:13 WIB
MALANG - Persaingan di Speedy NBL Indonesia musim 2013 kian sengit saja. Perbedaan kualitas antartim semakin tak terlihat. Rekor head to head pun mulai tak berlaku lagi. Setidaknya, itu yang terlihat dari kemenangan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga atas tuan rumah Bimasakti Nikko Steel Malang di NBL Indonesia seri ketiga. Dalam pertandingan yang digeber di GOR Bimasakti, Malang tersebut, Satya Wacana sanggup menang dengan skor tipis 80-73. Selain itu, kemenangan tersebut juga bisa mengikis anggapan ketergantungan Satya Wacana terhadap Respati Ragil Pamungkas. Seperti diketahui, Ragil memang dipastikan absen hingga seri ketiga habis akibat cedera engkel yang dideritanya. Kemenangan itu tentu menjadi bukti bahwa Satya Wacana tak tergantung pada satu satau dua pemain saja.
Kemenangan tersebut tentu sangat bersejarah untuk Satya Wacana. Pasalnya, tim racikan Simon Wong tersebut sukses pecah telur. Dalam tujuh pertemuan sebelumnya, Satya Wacana selalu keluar lapangan dengan kepala tertunduk.
Baca Juga:
Nilai absolut itupun diyakini bakal semakin mendongkrak konfidensi para pemain Satya Wacana. Maklum, selama ini, mereka selalu kesulitan ketika berhadapan dengan klub yang peringkat dan tradisinya lebih baik. Sebagai catatan, Bimasakti adalah tim yang dalam dua musim NBL selalu menembus Championship Series. Sementara Satya Wacana selalu gagal lolos ke fase hidup mati tersebut.
Baca Juga:
MALANG - Persaingan di Speedy NBL Indonesia musim 2013 kian sengit saja. Perbedaan kualitas antartim semakin tak terlihat. Rekor head to head pun
BERITA TERKAIT
- Daftar Nominasi Pemain Terbaik Dunia FIFA 2024: Ada Messi, Haaland, Vinicius Jr, hingga Mbappe
- Liverpool vs Manchester City, Arne Slot Anggap Bukan Laga Mudah
- Cetak 2 Gol ke Gawang Persib, Bomber Port FC Jadi Man of The Match, Ini Kuncinya
- ACL 2: Bojan Hodak Geram Persib Beri Gol Murah buat Thai Port FC
- Shin Tae Yong Ungkap Target di Piala AFF 2024
- Rekap Penggunaan VAR Hingga Pekan ke-11 Liga 1